EDUPUBLIK JABAR Mencerdaskan Bangsa
EDUPUBLIK, Kab. Kuningan – Ketua DPW Partai Berkarya Jawa Barat, Eka Santosa, saat betandang ke Kabupaten Kuningan (10/9/2018), sempat berkunjung ke SMK Pertiwi Kuningan. Sekolah yang berdiri sejak 1979, berlokasi di Jl. Siliwangi No. 26 A Kuningan, sohor ribuan lulusannya telah mewarnai dunia perindustrian nasional. Diketahui sekolah ini dirintis pendiriannya secara konsisten oleh Asep kadilah Nurhidayat.
Kabarnya, kini punya 3.650 siswa yang terdiri dari 63 rombongan belajar, dengan bimbingan lebih dari 100 guru. Sohor pula sekolah yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Abdhi Pertiwi (YPAP), sejak lama punya julukan khusus – sarat oleh torehan prestasi yang mengharumkan wilayah ‘Kuda Putih’ Kuningan, dan Jabar, bahkan di kancah nasional maupun internasional.
“Rata-rata lulusannya, menjadi rebutan kalangan industri di dalam negeri. Mereka ini siap pakai. Ya, ready to work-lah,” papar Enang Nurdin, Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Kuningan yang hari itu menyertai kunjungan Eka, yang diterima Ketua YPAP beserta beberapa staf sekolah.
Sekolah yang beraktivitas di lahan seluas 11.488 m2, yang dilengkapi alat praktik dan ruangan belajar memadai, menjadikan SMK Pertiwi Kuningan punya nilai lebih – terakreditasi A, dan bersertifikat ISO 9001:2008. Kata banyak kalangan, ini merupakan lembaga pendidikan ideal demi menyongsong era 4.0 dewasa ini.
“Saya kagum dengan pencapaian ini. Apalagi ada kelas khusus Yamaha dan Axioo Class, juga raihan akreditasi A. Ini menjadikan sekolah rujukan nasional yang membanggakan, Kang Emil (Ridwan Kamil) Gubernur Jabar yang baru, segera saya lapori tentang hal ini,” papar Eka yang dikenal sebagai salah satu anggota dari 14 personal TOS (Tim Optimasi Sinkronisasi) pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Terpilih.
Ada yang menarik lainnya, ketika beberapa staf dan Kepala Sekolah SMK Pertiwi Kuningan ditanya, sanggupkah lembaga ini merancang dan menghasilkan HP buatan lokal selama kepemimpinan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum?
Tanpa disangka disela-sela Eka berkeliling sejumlah fasilitas, hasil karya, dan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan ini, spontan mereka menyatakan kesanggupannya:
“Kami sangat sanggup, saatnya kita harus berdikari di bidang teknologi informasi. Membuat HP yang dikatakan Kang Emil ‘pirage hape’, bukanlah hal yang sulit. Yang sulit itu, bagaimana membina kekompakan seperti bangsa-bangsa lain yang mencintai produk dalam negerinya secara fanatik,” pungkas Dea Ariana Vamitrianto, Kepala Sekolah SMK Pertiwi Kuningan yang diamini beberapa staf sekolah beprestasi ini. (Harri Safiari/M Gun Gun)
