hari ini :

Home » Lingkungan » Wilayah Citarum Sektor 21 Sebagai Sampling IPAL Untuk Dasar Peraturan Baku Mutu Baru

Wilayah Citarum Sektor 21 Sebagai Sampling IPAL Untuk Dasar Peraturan Baku Mutu Baru

EDUPUBLIK, Kab Bandung – Team yang terdiri dari KLHK, DLH Sumedang serta empat orang mahasiswa ITB melakukan pengambilan sampling dari pengolahan IPAL beberapa pabrik di wilayah Rancaekek Sumedang pada hari Kamis (25/10/2018) yang didampingi oleh Dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat beserta satgas Citarum Harum dan beberapa awak media. Adapun pabrik yang hasil limhbahnya dijadikan sampling adalah PT. Sandang Indonusa, PT. Kahatex, dan PT. Cimanggung Subur.

“Kedatangan team dari KLHK, DLH dan para siswa ITB meneliti beberapa IPAL pabrik di wilayah Sektor 21 adalah mengambil sampling untuk dijadikan dasar pembuatan peraturan baku mutu limbah baru,” ujar Dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat saat mendampingi kehadiran team yang mengambil sampling limbah di pabrik PT. Sandang Indonusa.

Giat pengambilan sampling ini berlangsung dari jam 08.00 hingga pukul 19.00 malam. Di setiap pabrik team melakukan beberapa pertanyaan terkait data yang didapat dari pabrik dengan sampling yang baru saja diambil saat itu.

Menurut salahseorang team dari KLHK yang tidak berkenan menyebutkan namanya menjelaskan secara singkat bahwa kedatangan team hanya untuk me gambil sampling hasil pengolahan limbah di beberapa pabrik untuk dijadikan dasar pembuatan aturan baku mutu baru.

Hal-hal yang dilakukan oleh team tersebut adalah memgambil data-data hasil limbah sari pabrik tersebut dan  melihat kondisi IPAL nya dari mulai pembuangan awal di inlet hingga pembuangan akhir serta melihat kondisi air lmbahnya.

Salah seorang mahasiswa ITB mengungkapkan bahwa kehadiran mereka untuk membantu proses penelitian data yang diterima dengan kondisi yang ada saat itu. “Kami memeriksa langsung kodisi air limbahnya denga peralatan yang kami bawa unruk mempermudah pengambilan data kondisi buangan limbah pabrik-pabrik ini,” katanya.

Saat dikonfirmasi kepada manajemen ketiga pabrik mengenai kedatangan team dari KLHK, DLH dan mahasiswa ITB ini, secara umum mereka mengungkapkan terimakasihnya karena sudah dijadikan contoh.

Teddy Wiriasugata selaku Predir dari PT. Sandang Indonusa menjelaskan bahwa pabriknya sudah melakukan pembenahan proses pengolahan IPAL nya agar bisa sesuai dengan baku mutu di Perpres no. 15 tahun 2018 seperti yang diperintahkan oleh Dansektor 21. “Dan kami terbuka untuk disidak kapanpun,” tegas Teddy.

Sementara Ludy yang mewakili manajemen PT. Kahatex juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendukung provram Citarum Harum dengan menjaga baku mutu limbahnya.

Pabrik terakhir yang dikunjungi team yaitu PT. Cimanggung Subur yang diwakili oleh Suharti selaku HRD dan Bagian Umum dari pabrik tersebut mengungkapkan perasaan bangganya jika hasil Limbah pabriknya dijadikan sampling bagi suatu peraturan baru. “Tadinya saya kira kedatangan team adalah untuk menginspeksi atau sidak. Ternyata hanya untuk diambil sampling limbahnya,” kata Suharti.

Kegiatan team dari KLHK, dan mahasiswa ITB akan berlanjut pada hari Jumat ini untuk mengambil sampling pabrik-pabrik di wilayah Cimahi.[sa]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*