hari ini :

Home » Lingkungan » Satgas Citarum Sektor 21 Cor Saluran Pembuangan Limbah PT Teguh Jaya Pranata

Satgas Citarum Sektor 21 Cor Saluran Pembuangan Limbah PT Teguh Jaya Pranata

EDUPUBLIK, Kab Bandung – Satgas Citarum Sektor 21, Subsektor Cikapundung laksanakan giat lokalisir lubang pembuangan limbah milik PT Teguh Jaya Pranata dengan cara dicor, Kamis (1/11/2018).

“Pabrik ini sekitar dini hari tadi ditemukan telah membuang limbah ke aliran sungai dengan kondisi berwarna, hangat, dan ada bau,” kata Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat melalui Dansubsektor Cikapundung Serka Akhmad kepada wartawan saat ditemui dilokasi. “Sehingga kita lokalisir agar tidak mencemari sungai,” tambahnya.

PT Teguh Jaya Pranata yang berlokasi di Dayeuhkolot dan bergerak dibidang usaha pencelupan ini sendiri sebelumnya sudah pernah berkomitmen yang dibuat dalam surat pernyataan untuk mengelola limbahnya dengan baik dan ramah lingkungan serta tidak membuang limbah dalam kondisi kotor ke aliran sungai.

Proses penutupan lubang pembuangan limbah oleh jajaran satgas dibantu oleh warga dan elemen masyarakat ini pun awalnya cukup sulit dilakukan, karena aliran air olahan limbah dari dalam IPAL keluarnya cukup deras, dan letak lubang saat ini berada dibawah permukaan air sungai. Namun lokalisir akhirnya bisa tuntas setelah berjuang kurang lebih dua jam. Saat akan dilokalisir, air limbah yang dibuang berwarna jernih tapi kehitaman serta kondisinya di outlet berasa hangat yang diperkirakan lebih dari 35 derajat celcius.

Menanggapi penutupan lubang saluran pembuangan limbah perusahaannya, staf manajemen PT Teguh Jaya Pranata, Melli Susilawati, menyebutkan bahwa pihaknya sudah berkomitmen untuk pengelolaan limbahnya sesuai dengan arahan. “Limbah yang kami buang sudah layak,” ujarnya saat ditanya oleh wartawan. Namun ia tidak merinci sikap dan langkah perusahaan setelah lubang pembuangannya dilokalisir oleh satgas.

Melli pada kesempatan tersebut hanya menjelaskan, untuk langkah penyempurnaan IPAL-nya, perusahaan sedang menambah fasilitas. “Perlu saya sampaikan, progress yang kami lakukan sejak satu bulan ke belakang untuk pengelolaan IPAL itu, sudah banyak perubahan. Mulai adanya belt press, pembongkaran satu ruang produksi yang akan digunakan untuk bak penampungan limbah, aerasi. Kemudian pembelian alat untuk pengecekan baku mutu, termasuk instalasi recycle,” terangnya.

“Kami saat ini terus berbenah untuk memperbaiki kondisi pengelolaan IPAL kami, dan juga sudah mengganti obat-obat kimia untuk pengolahan lumpur dengan obat-obat kimia yang ramah lingkungan. Dan jika pembangunan bak aerasi yang pertama sudah selesai, kami juga akan membangun kembali bak penampungan limbah untuk aerasi tahap kedua. Ini di prediksi akan selesai paling lambat pada bulan Maret 2018”, papar Melli Susilawati.[st/sa]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*