EDUPUBLIK – Gerakan Wadyabala Jokowi (GWJ) Bandung Raya, yang sejak beberapa bulan lalu pada 2018 bergiat pada kegiatan sosial-kemasyarakatan, selama dua hari (20-21/11/2018), hadir pesantren Salafiyah Assidiqiya. Pesantren kondang ini tepatnya berada di Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
GWJ Bandung Raya pada saar itu bersama Tim Kesehatan dibawah koordinator dr Ganesha, melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Lingkupnya, mekakukan cek medis hipertensi dan diabetes. Terdaftar yang mengikuti pemeriksaan kesehatan ini 174 orang. Rata-rata rentang usianya dari 50 hingga 70 tahun. Cukup mengejutkan, hasilnya 98 persen menderita hipertensi, dan diabetes.
“Salah satu penyebabnya karena pengaruh pola makan yang kurang sehat. Penyebab lain karena rata-rata hanya memiliki sanitasi rumah minimal,” papar dr. Nadya Tridinanti salah satu anggota dari tim dokter yang didampingi dua paramedik.
Menindaklanjuti kondisi kesehatan dan lingkungan seperti ini, tim dokter memfasilitasi pengadaan obat-obatan mandiri. Pengadaan ini tentu berbasis pada potensi setempat, yakni sayuran dan buah-buahan di sekitar pesantren.
Penyuluhan Thalasemia
Hal esensial lainnya terjunnya GWJ Bandung Raya ke Majalengka, berkesempatan menyampaikan penyuluhan Thalasemia. Salah satu motornya, hadiir Prof Dr Ani Maskoen drg. Ia intensif melakukan penyuluhan tentang thalassemia. Penyuluhan ini disampaikan bagi 60 santri putra-putri usia pra nikah. Dari kegiatan ini, sempat diketahui bahwa penyuluhan tentang thalasemia, terbilang jarang dilakukan di lingkungan KUA (Kantor Urusan Agama) setempat.
Materi penyuluhan thalassemia ini dijelaskan secara runtun, utamanya tentang potensi gen pembawa thalassemia. Anjurannya kala itu, bagi santri yang berniat menikah, kedua pasangan ini harus diperiksa terlebih dahulu ke klinik atau rumah sakit.
“Periksa dahulu, apakah di antara mereka punya potensi gen sebagai pembawa thalassemia atau tidak?” papar dr. Nadya sambil memungkas – “Para peserta pada sesi ini tampak sangat antusias . Harapannya, memiliki keturunan yang sehat.” (HS/SA)