EDUPUBLIK, Cimahi – Wujudkan giat Sinergitas Pentahelix antara Satgas Citarum Sektor 21 dengan pemerintah Kota Cimahi dan pihak swasta atau perusahaan makin gencar melakukan upaya normalisasi anak cucu sungai Citarum yang ada di wilayah Kota Cimahi.
Pada hari ini, Selasa (5/3/2019), Satgas Citarum Subsektor 21-13 Cimahi Selatan bersama unsur pemerintahan Kota Cimahi yakni DPKP (Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman) dan UPT Pelayanan Persampahan DLH Kota Cimahi, pelaku industri Cimahi, serta Komunitas yang menamakan diri Kecebong Cimahi, juga puluhan masyarakat setempat (warga Rt 2/Rw 1 Kelurahan Melong dan Rt 05/Rw 14 Kelurahan Utama) menggelar kegiatan karya bakti normalisasi sungai Mencut terusan sungai Cibaligo, di Jalan Mencut Cibaligo, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan.
Ditemui di lokasi kegiatan, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat mengatakan bahwa kegiatan karya bakti normalisasi anak cucu sungai Citarum, yakni sungai mencut terusan sungai Cibaligo yang ada di wilayah Kelurahan Melong oleh satgas citarum Subsektor 21-13 Cimahi Selatan bersama unsur pemerintahan kota Cimahi (DLH Kota Cimahi, DPKP Cimahi), pihak swasta, serta komunitas dan puluhan warga setempat merupakan salah satu bentuk perwujudan sinergitas Pentahelix Industri Bersih Kota Cimahi yang telah di deklarasikan dan penandatangan MoU di Kota Bandung beberapa waktu yang lalu.
“Pelan pelan kita wujudkan sinergitas Pentahelix, kita sudah deklarasi dan semua (unsur) sudah tandatangani (MoU), ini sudah kita laksanakan wujudnya, jadi bukan hanya semboyan bukan hanya tandatangan saja,” ujar Kolonel Yusep.
“(Meski) pelaksanaannya agak rumit, tapi mudah mudahan dengan kerjasama kita semua, khususnya di wilayah sektor 21 kota Cimahi ini, Pentahelix yang kita gembar gembor kan selalu bahwa koordinasi itu agak susah pelaksanaanya, ternyata disini bisa dilakukan,” ungkap Dansektor 21.
Dansektor 21 juga mengapresiasi dukungan dari beberapa pihak perusahaan berada di dekat lokasi kegiatan karya bakti. Diantaranya, PT Jenshiang, PT Kamarga, PT Leuwitex, Kurnia warna abadi, PT Setia Busana Tekstil.
“Dukungannya juga luar biasa dari pihak perusahaan yang ada di sekitar sini, selain menerjunkan beberapa karyawannya, pihak perusahaan juga ada yang menyediakan alat angkut transportasi sampah, satu unit Lauder pengeruk lumpur dan sampah, ada juga yang memberi dukungan konsumsi berupa makan dan minum peserta karya bakti,” tutur Dansektor 21.
“Jadi ini semua, (pelaku) bisnis ikut, mahasiswa ikut, masyarakat ikut, pemerintah ikut, media ikut, jadi pentahelix sudah terbukti disini,” pungkasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan sejak pukul 8 pagi hingga pukul 12 siang, selain dihadiri langsung oleh Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat, juga disaksikan langsung oleh Wakil Walikota Cimahi Ngatiyana. Dengan menggunakan pakaian dinas dan sepatu boot, Wakil Walikota Cimahi Ngatiyana tidak sungkan untuk terjun menyapa dan mengecek kondisi aliran sungai.
Saat diwawancarai awak media, Wakil Walikota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan bahwa kegiatan karya bakti yang dilakukan oleh lintas unsur ini bertujuan salahsatunya untuk mengatasi agar banjir yang sering melanda Kelurahan Melong tidak terlalu meluap. “Karena setelah dilihat bahwa hal tersebut terjadi karena drainase (saluran air) yang kurang lancar, mampet, bahkan (endapan) lumpur yang lama bisa membuat mampet air nya,” ujar Ngatiyana.
“Sehingga hari ini kita kerjasama antara masyarakat, kemudian Kecebong dari pemkot Cimahi, pihak pabrik juga ikut kerja bakti untuk menormalisasi saluran air yang ada disini,” sambungnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah salahsatu tindaklanjut sinergitas forum Pentahelix Industri Cimahi Bersih antara pemerintah Kota Cimahi, Satgas Citarum, APINDO, Akademisi dan elemen lainnya. “Sasaran target adalah (menunjang) sungai citarum bersih dan sehat dan bebas dari pencemaran,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana juga mengatakan akan rutin menggelar kegiatan karya bakti seperti ini di wilayah titik yang rawan di Kota Cimahi, “ini akan rutin dilakukan, ini adalah bentuk yang bisa dilakukan dalam rangka program sinergitas pentahelix, salahsatunya untuk menormalisasi air (sungai) yang ada disini,” ujarnya.
Selain itu, Ngatiyana juga mengapresiasi langkah dan upaya yang sudah dilakukan Satgas Citarum Sektor 21 terhadap penanggulangan pencemaran limbah industri. “Ya alhamdulillah sudah ada perkembangan, setelah adanya Satgas Citarum Harum perusahaan juga ikut berpartisipasi, ternyata dari perusahaan menurunkan personil ikut kerja bakti, itu menandakan bahwa ada sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dan pihak perusahaan,” tuturnya.
“Nah ini salahsatunya kita bina dan kita sampaikan, mudah mudahan semua perusahaan sadar, dan ikut berpartisipasi dengan menurunkan personil dalam mendukung karya bakti (seperti) ini,” pungkasnya. [red].