EDUPUBLIK, Bandung – Ribuan massa yang berkumpul sejak Senin sore (30/9/2019) di seputar Gedung Sate dan halaman depan DPRD Jabar di Jl. Diponegoro Kota Bandung, akhirnya bersatu dan merangsek ke pintu gerbang DPRD Jabar. Terjadi kericuhan sejak pukyl 17.30 -an hingga menjelang magrib dan malam hari. Aparat keamanan kala itu menembakan gas air mata demi membubarkan massa. Pantauan redaksi, walaupum massa aksi berkali-kali mencoba menjebol masuk area gedung DPRD Jawa Barat, mereka gagal. Malahan aparat keamanan berhasil memencarkan konsentrasi ribuan massa ke segala arah. Padahal, lemparan batu, botol air mineral, petasan dan flare berungkali dilakukan oleh massa aksi. “Demo mahasiswa kali ini cukup seru, massa-nya banyak sekali,” jelas Dadang (35) pedagang minuman keliling.
Menjelang magrib itu, aparat keamanan akhirnya berhasil memecah kerumunan dengan tembakan water canon dan gas air mata yang menjadikan massa kocar-kacir.
Massa terpencar ke sebelah timur gedung DPRD Jabar hingga ke Taman Lansia, dan ke sebelah utara ke area dekat restoran Sindang Reret di Jl. PHH. Mustofa. Lainnya, massa dihalau aparat keamanan ke sebelah barat dari gedung DPRD Jabar, tepatnya hingga ke Taman Flexy di Jl. Ir. H Juanda.
Menurut Idat (22), yang mengaku sebagai mahasiswa UPI: “Kami terjebak didorong ke Taman Flexy di Jl. Dago. Sampai jam tujuh malam masih ditembaki gas air mata.”
Hingga pukul 21.00 WIB redaksi melihat area depan di seputar DPRD Jabar masih belum bisa dilalui kendaraan seperti biasa. Sementara itu sampah dan bebatuan masih memenuhi seluruh sudut jalan dan pedestrian. Bahkan sejak sore, daerah di sekitar Gedung Sate, kelancaran lalu lintasnya sempat mengalami kemacetan parah.
Uniknya efek demo mahasiswa kali ini, tersebab begitu banyaknya gas air mata yang ditembakkan – hingga pukul 22.00 di seputar Gedung Sate dan DPRD Jabar yang banyak berdiri cafe dan restoran, warga Bandung mengeluh:
“Baru kali ini ada demo yang bikin perih mata juga sesak nafas. Duh, koq begini ya. Semua ini bikin perih jenderal …” ucap Jayusman (35) warga Jl. Pangeran Kornel Kota Bandung yang jaraknya cukup jauh dari area demo – mereka terkena dampak gas air mata hingga malam hari. [HS]