hari ini :

Home » Lingkungan » Satgas Citarum Sektor 21-13 Temukan Cairan Merah di Selokan PT. Kahatex

Satgas Citarum Sektor 21-13 Temukan Cairan Merah di Selokan PT. Kahatex

EDUPUBLIK, Cimahi – Giat patroli yang dilakukan oleh prajurit anggota satgas Citarum Harum sektor 21 subsektor 13 Cimahi  pada hari Kamis (07/11/2019) menemukan adanya cairan merah di selokan warga Rw.03 Cijerah Cigondewah di belakang pabrik PT. Kahatex yang beralamat di jalan  Cijerah Cigondewah Girang No.16 Kota Cimahi.

“Saya yakin bahwa kami tidak pernah membuang limbah dalam kondisi tidak terolah dengan baik dan ternyata memang kesalahan salah seorang staff karyawan kami  hingga air yang keluar menjadi berwarna merah. Dan saya akan beri sangsi pegawai yang lalai terebut,” kata Ucu Suryana selaku Kepala Bagian Umum PT. Kahatex Cibaligo Cimahi saat memberikan keterangan kepada awak media.

Warga memberitahu bahwa dilingkungannya tidak ada home industri hingga akhirnya satgas mendatangi PT. Kahatex yang langsung diterima oleh Ucu Suryana selaku kapala Bagian Umum dan ikut melihat sendiri kondisi selokan yang ada di area lingkungan warga.

Akhirnya satgas kembali masuk ke pabrik PT. Kahatex bersama beberapa awak media untuk memeriksa kondisi pengolahan air limbahnya dan ternyata ada warna merah di saluran drainase dipinggit instalasi water treatment. Namun setelah diperiksa secara teliti kondisi air di sarana tersebut bening hingga akhirnya setelah menginterogasi beberapa pegawai yang berada di lokasi tersebut ternyata salahseorang pegawainya lalai saat membersihkan tong bekas zat pewarna hingga air cuciannya keluar melalui saluran drainase.

“Dengan diketemukannya pegawai yang telah lalai tersebut, kami satgas Citarum memberikan teguran dan meminta komitmen kepada pengelola pabrik agar tidak terjadi kejadian seperti ini lagi,” kata Serka Lilik  selaku satgas subsektor 13 saat diminta keterangannya oleh awak media.

Ucu Suryana mengungkapkan bahwa sebenarnya air pencucian tong tersebut tidaklah berbahaya bagi lingkungan karena zatnya tidak berbahaya. “Namun tetap saja tidak baik untuk lingkungan dan kami akan melakukan sosialisasi mengenai ketertiban kerja di pabrik ini agar tidak terjadi lagi kondisi seperti sekarang,” pungkas Ucu Suryana. [red]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*