EDUPUBLIK, Bandung Barat – Gelaran acara Focus Group Discussion (FGD) menindaklanjuti lokakarya evaluasi dua tahun percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) Citarum serta rapat koordinasi dilingkungan Kementrian Perindustrian dilaksanakan pada hari Kamis (14/11/2019) Acara tersebut digelar di Mason Pine Hotel jalan Parahyangan km. 1.8 Kotabaru Cipeundeuy Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
“Hari ini kami telah selesai melakukan diskusi dengan satgas Citarum Harum serta beberapa stake holder terkait seperti APINDO serta pegiat lingkungan dan dalam waktu dekat kami akan membuat pilot project penanganan limbah industri di Sektor 21 di wilayah Cimahi,” kata Dodi Widodo selaku Staff Ahli Menteri Perindustrian Bidang Pendalaman Penguatan dan Penyebaran Industri saat melakukan wawancara dengan beberapa awak media di Hotel Mason Pine Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
Dalam acara tersebut hadir Perwakilan staf Kementrian Perindustrian Dodi Widodo, Ketua Harian Citarum Harum Dedi Kusnadi Tamim, Dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat, perwakilan APINDO Kota Cimahi, serta beberapa stake holder terkait.
FGD yang dimulai dari pukul 13.00 hingga pukul 17.00 wib. ini membahas perkembangan terakhir pengendalian limbah industri di Sektor 21 yang merupakan sektor terbanyak terdapat industri penghasil limbah serta menentukan tindak lanjut dan program yang tepat untuk penganggulangan permasalahan limbah industri. “Kami akan melakukan pilot projetc dan nanti hasilnya akan diterapkan di semua wilayah di Indonesia,” kata Dodi.
Sementara itu Dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat saat diminta keterangannya oleh awak media mengungkapkan bahwa dalam FGD tersebut peserta mendapatkan paparan dari satgas Citarum Harum mengenai kondisi yang ada di lapangan selama dua tahun ini. “Saya dan ketua harian Citarum Harum memaparkan kondisi yang ada hingga saat ini dimana paparan tersebut diharapkan bisa jadi masukan bagi Kementrian Perindustrian untuk menindaklanjutinya dengan membuat program-program yang diperlukan,” kata Dansektor 21. “Kita akan melakukan pilot project diwilayah perindustrian Cimahi, mungkin kita akan lakukan di sungai Cibaligo atau sungai di wilayah peridustrian Cimahi,” lanjutnya.
Dansektor 21 berharap permasalahan yang dialami oleh pelaku industri seperti perizinan dan mungkin bantuan pendanaan untuk membuat fasilitas IPAL. “Saya berharap semua permasalahan yang dialami oleh para pelaku industri juga bisa dibuat solusinya agar percepatan penanganan limbah ini bisa terwujud,” pungkas Dansektor 21 kolonel Inf Yusup Sudrajat.[red]