EDUPUBLIK, Sumedang – DanSektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat kembali ‘masuk kampus’. Kali ini mensosialisasikan visi dan misi Perpres No 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.Yang dituju Yusep Sudrajat kali ini pada Senin, 18 November 2018, mahasiswa dan siswa di lingkungan SMP & SMA Al Masoem di Jalan Raya Cipacing Cileunyi Kabupaten Sumedang.
“Bersyukur, antusias ratusan siswa di SMA Al Masoem yang juga diikuti puluhan kakaknya, para mahasiswa di lingkungan pendidikan ini. Saya kagum, mereka adik-adik siswa dan mahasiswa ini rata-rata sangat kritis. Terbukti, saat mendiskusikan fenomena sungai Citarum sebagai sungai terkotor yang kini berangsur-angsur kita pulihkan ekosistem DAS-nya, banyak ide segar yang mereka munculkan,” papar Yusep Sudrajat usai berinteraksi dengan para siswa.
Melengkapi program sosialisasi Citarum Harum ini, pada hari itu turut hadir Ketua Yayasan Al Ma’soem Dr. Ir. H Ceppy Nasahi Ma’soem MSi, serta Budi Irawan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumedang Budi Irawan, termasuk beberapa guru dan dosen di lingkungan lembaga pendidikan ini.
Ceppy Nasahi Ma’soem dalam sambutannya selain mengucapkan terimaksih kepada Satgas Citarum Harum atas kiprahnya selama ini, berharap upaya ini bisa berlangsung dengan lebih intens di masa mendatang:”Bila memungkinkan nantinya dilakukan bentuk lain kerjasama lebih mendalam dengan Satgas Citarum Harum.”
Sementara itu Budi Irawan memaparkan perihal keberadaan sarana vital sungai Citarum, menurutnya hal ini perlu dijaga oleh kita semua secara seksama. “Janganlah sungai yang sangat vital ini tercemar oleh limbah yang dihasilkan oleh masyarakat sendiri maupun industry, atau usaha lainnya.”
Yusep Sudrajat kembali dalam paparannya yang interaktif bersama ratusan siswa SMA Al Masoem, menyatakan :“Sungai Citarum ini adalah sungai terpanjang di Jawa Barat dan menjadi tumpuan hidup jutaan warga,” kata Dansektor 21. “Jadi janganlah sungai Citarum menjadi sumber malapetaka bagi sedikitnya 27 juta jiwa, sayangnya bertahun-tahun telah tercemar limbah. Mari kita perangi pencemaran di sungai ini sesuai dengan peran kita masing-masing. Yakin kita bisa menyelesaikannya. Syaratnya, kita harus kompak.”
Secara sampling redaksi sempat berinteraksi secara khusus dengan beberapa siswa peserta sosialisasi ini. “Banyak masukan dari diskusi dan sosialisasi kali ini. Tentu nasib sungai Citarum yang sekarangn ditangani Satgas Citarum Harum, sudah sering kami dengar. Salut buat bapak-bapak TNI dan warga di Bandung Raya, sudah banyak kemajuan,” papar Tiara siswa SMP AL Masoem kelas 8.
Lain halnya, EL Fauzia siswa kelas 9 SMP Al Masoem asal Kota Cimahi yang sejak kelas 7 ikut boarding school di lembaga ini, tampak bergembira karena berkesempatan mendiskusikan nasib sungai Citarum dengan pihak yang berwenang. ”Saya dan rekan banyak memperoleh wawasan baru soal sungai ini. Tadi yang penting menurut kami, sepertinya kita ini sedang dalam kondisi perang, ya perang untuk mengatasii pencemaran berat di sungai vital ini.” [red]