EDUPUBLIK, Kab Bandung – sudah menjadi tradisi sebelum acara dimulai terlebih dahulu berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia raya, agenda reses ke Il Tahun Sidang (TS) 2020 ini, Drs Hj Tia Fitriani anggota DPRD Jawa Barat dari fraksi NasDem di hari pertama, menyambangi masyarskat di desa Margahayu Selatan.
Dalam acara resesnya permasalahan lingkungan di Jawa Barat, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung mendapatkan perhatian khusus dari anggota Dewan Propinsi Jabar Dra. Hj. Tia Fitriani.
Khusus di Kabupaten Bandung, katanya, pada saat ini program penanganan permasalahan lingkungan menjadi salahsatu prioritas utama pemerintah Jawa Barat.
“Karena pada saat saya melaksanakan reses juga, beberapa daerah yang tidak pernah banjir, seperti Kertasari yang baru terjadi banjir bandang,” ujarnya seusai melaksanakan Reses II TS Tahun 2020, di desa Margahayu selatan, Kabupaten Bandung, Selasa (3/3/2020).
Hal ini, kata Hj. Tia, karena disebabkan oleh alih fungsi lahan yang sangat masif. “Jadi akhirnya, melalui reses kita menawarkan juga mengedukasi bahwa menjaga lingkungan sangat penting. Masyarakat yang menanam sayuran maka kita tawarkan bibit tanaman holtikultura,” ujar anggota dewan dari Fraksi Nasdem.
“Jadi mulai dari reses sebelumnya (bulan) desember (tahun lalu), saya turun, dan kemudian pada reses ke dua ini kita realisasikan, salahsatunya di desa Sukapura kecamatan Kertasari,” ungkapnya.
Ini sejalan dengan semangat pemerintah propinsi Jawa Barat dalam melakukan penghijauan melalui penanaman pohon, khususnya di wilayah hulu sebagai resapan air.
“Kita berusaha untuk menormalisasi fungsi dari wilayah resapan air, di daerah hulu kita benahi dulu. Makanya penanaman pohon ini akan terus berlanjut. Jadi masyarakat akan kita berdayakan dengan mengajak mereka menanam tanaman buah buahan,” jelasnya.
Selain diajak untuk mengembalikan fungsi lahan wilayah resapan air, kata anggota Komisi II DPRD Jabar ini, dirinya juga berharap warga mendapatkan nilai ekonomi dari tanaman yang mereka tanam.
“Karena dengan bantuan bibit buah buahan ini, mereka (warga) mendapatkan nilai jual dari tanaman yang mereka tanam, jadi bisa sebagai pemberdayaan ekonomi juga,” ungkapnya.
“Saya di komisi dua, menangani bidang perekonomian, termasuk pertanian, kehutanan, dan perkebunan. Sehingga kita akan optimalkan program yang ada, program reguler pemerintah Jawa Barat yang memang bisa diserap langsung dan kita kawal,” pungkasnya.[red]