EDUPUBLIK, Bandung – Bolehlah ini dibilang sebagai puncak pertemuan yang relatif sangat cepat. Pasalnya, baru saja rombongan dari BNN (Badan Narkotika Nasional) Jawa Barat pada Sabtu, 26 September 2020 dipimpin oleh Kepala BNN Jawa Barat, Brigjen Sufyan Syarif berkunjung ke kediaman Eka Santosa Ketua Umum DPP Gerakan Hejo di Alam Santosa di Pasir Impun, Cimenyan Kabupaten Bandung. Dua hari berselang pada Senin, 28 September 2020 giliran rombongan Eka Santosa menyambangi kantor BNN di Jl. Soekarno – Hatta Jl. H. Hasan No. 1 Cisaranten Kidul, Kota Bandung.
“Seperti mobok manggih gorowong (sebelumnya memang sudah diniatkan, alih-alih justru ada yang ingin mewujudkan). Sudah lama kami prihatin, karena makin marak permasalahan narkoba di Jawa Barat. Korbannya, tak tanggung-tanggung, generasi emas atau produktif di negara, baik di desa maupun kota dalam segala usia serta profesi,” papar Eka yang hari itu ditemani Kang ‘Ozenk’ Deni Tudirahayu Wakil Ketua Bidang Seni dan Budaya DPP Gerakan Hejo, Shahadat Akbar, Ketua DPD Gerakan Hejo Kabupaten Bandung Barat, serta Harri Safiari, Wakil Ketua Bidang Media & Kehumasan DPP Gerakan Hejo.
Sementara itu tuan rumah Sufwan Syarif yang didampingi oleh Wuryanto Sugiri, Kabid. P2M, Asas Saepudin, Kabid. Rehabilitasi, Asep Sutisna, Ka.Sie Dayamas, Deni Irawan, Kasie Wastahti, Susiana Suganda, Penyidik Madya, dan Joko yang menangani kehumasan BNN Jabar, menerima rombongan Eka Santosa pada sejak pukul 10.00 WIB hingga menjelang siang.
“Banyak hal kami diskusikan dengan gerakan Hejo. Kami paparkan sejumlah program percepatan pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi permasalahan narkoba di Jabar. Setidaknya saat ini 50 desa rawan narkoba juga diperkenalkan kinerja BNN dalam pembinaannya,” kata Sufyan Syarif yang sebelumnya menekankan pentingnya –“Pentingnya ada regulasi dari pihak pemerintah yang ditindakanjuti dengan sejumlah kebijakan yang, bisa menjadi kearifan lokal di tingkat desa. Makanya, kerjasama dengan Gerakan Hejo dan BOMA Jabar ini sangat strategis.”
Masih Sufyan Syarif, lembaganya kini sedang bersemangat mewujudkan program Desa Bersih Narkoba (DESA BERSINAR). Dalam praktiknya pelaksanaan program dan kegiatan pencegahan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba dilakukan semua unsur di Desa:
”Ini bisa meliputi PKK, Posyandu, RT,RW, tokoh agama, tokoh masyarakat/adat, dan Karang Taruna. Makanya kami gandeng Kang Eka selaku tokoh yang banyak dikenal oleh warga di pelosok Jabar,” tambah Sufyan Syarif sambil meminta stafnya untuk mengagendakan dalam waktu dekat sejumlah kerjasama dengan Gerakan Hejo dan BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar.
Menutup reportase ini, kembali Eka Santosa menyitir ungkapan mobok manggih gorowong:”Sejatinya telah lama, kami para aktivis lingkungan dan budaya, serta para olot (tetua adat) memprihatinkan merebaknya bahaya narkoba di segala lapisan masyarakat di kota maupun di pedesaan. Bertemu BNN Jawa Barat, rasanya langkah kita makin padu mencegah penyelahgunaan narkoba. Paling cepat tadi tuh terdengar Desa Cikadut di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung akan menjadi pilot project pencegahan dan pemberantasan narkoba, ini menggembirakan kami. ” [red/hs]