EDUPUBLIK, Kab Bandung – Berencana ingin menyumbang sejumlah dana melalui karya lukisnya, seniman Dunia’ atawa maestro pelukis yang dirinya antusias dalam soal pandemi ini, ia adalah Umar Sumarta (73), sumbangan nantinya diperuntukan para penyintas atau korban pandemi Covid-19 di negara kita.
Aksi Umar Sumarta yang rencananya akan melukis secara langsung di lokasi. “Wah, makin bulat tekad saya. Saya saksikan sendiri sebagian korban pandemi di Bandung dan sekitarnya. Puluhan, bahkan katanya pernah mendekati seratusan tiap hari. Ini bencana luar biasa, cepatlah ini berakhir, sembuhlah dunia,” paparnya. Hari Rabu siang, 4 Agustus 2021, Umar Sumarta diantar rekannya Djen Hermawan berkunjung khusus ke area TPU (Tempat Pemakaman Umum).
Mendatangi lokasi dan beberapa saat mengamati TPU Cikadut ada hal yang menarik bagi Umar Sumarta yang dihadapannya terhampar ratusan hingga ribuan makam penyintas Covid-19, rata-rata dalam kondisi makam yang masih relatif baru – spontan kala itu, ia berteriak mengumandangkan beberapa bait dari salah satu puisi seniman besar negara kita Chairil Anwar. “Saya agak lega, barusan telah mengungkap keprihatinan melalui puisi kemanusiaan. Puncaknya, semoga niat melukis di lokasi ini untuk amal membantu sesama, segera terwujud. Inginnnya segera, namun itu tergantung rekan-rekan yang mengurus soal teknis.”
Lainnya, sejumput Umar Sumarta secara spontan melantunkan puisi keprihatinan yang memiliki intonasi khas dari pria seusianya, malah terkadang terdengar cukup menggelegar ke beberapa sudut di TPU Cikadut yang nyaris sepi. Reaksinya, malah ada beberapa penggali kubur yang sedang beristirahat di beberapa sudut sempat terhenyak. Namun seketika, mereka langsung mengerti ketika diberitahu siapa Umar Sumarta:”Oh, ya saya tahu siapa Pak Umar seniman lukis yang ada di pemberitaan akhir-akhir ini. Malah, kan sudah ada di youtube ya?” kata Uwen (35) salah satu penggali kubur yang sedang beristirahat, tampak ia seakan tak pernah lepas memegang gadget di tangannya.
Ada Perubahan Tempat …
Usai Umar Sumarta mengunjungi TPU Cikadut pada Rabu siang itu, sorenya ia berkunjung ke Kawasan Ekowisata dan Budaya Alam Santosa. Lokasi ini masih di satu hamparan letaknya dengan Desa Cikadut, Cimenyan Kabupaten Bandung yang juga dikenal sebagai kediaman Eka Santosa. Menurut Djen Hermawan tujuan menemui Eka Santosa, salah satu tokoh Jawa Barat yang sejak awal turut memberikan motivasi bagi Umar Sumarta untuk berprakarsa melalui talentanya,”Sangat kuat beliau memotivasi niatan aksi amal Pak Umar,” ujar Djen Himawan dengan menambahkan –“Sekailan untuk koordinasi.”
Belakangan melalui keterangan Eka Santosa sendiri setelah Umar Sumarta melihat area yang sudah dipersiapkan sebagai camping ground di salah satu bukit yang dinamai ‘Persahabatan Asia-Afrika’ masih di kawasan Alam Santosa:”Tadi Pak Umar sendiri telah menjajagi kemungkinan memindahkan aksi amalnya, semula di TPU Cikadut ke lapang ‘Persahabatan Asia Afrika’ di Alam Santosa. Dari sini bahkan bisa melihat hampir 75% lebih cekungan danau purba Bandung, termasuk TPU Cikadut secara telanjang mata. Tampak malah Pak Umar, antusias melakukan aksinya nanti di bukit ini. Esensinya, kan Pak Umar sendiri telah paham, apalagi tadi siang telah berkunjung ke sana, dari bukit inilah nanti dipertajam.”
Djen Himawan dan Umar Sumarta, akhirnya pada Rabu sore itu sepakat akan menggelar aksi amal ini di bukit ‘Persahabatan Asia-Afrika’. “Sepaham dengan saran Pak Eka Santosa, kita akan menggelar aksi amal itu dari bukit ‘Persahabatan Asia Afrika’, waktu tepatnya kita tentukan nanti ya?”kata Djen Himawan yang diamini Umar Sumarta dengan menambahkan –“Dari bukit di sini, justru saya bisa melihat TPU Cikadut dan cekungan Bandung lebih luas. Ini malah bisa memperkaya nuansa dan kedalaman karya. Terpenting, pesan perlunya gotong royong tersampaikan ke seantero jagat.”
Info lain, penyelenggaraan aksi amal ‘peduli Covid-19’ yang digagas dan mengetengahkan acara ‘live’ goresan maestro seniman Umar Sumarta, yang karyanya telah dikoleksi kolektor dan museum di dalam dan luar negeri sejak era 1970-an.:”Masih digodok kapan waktunya, yang jelas pada Agustus 2021 ini. Hanya, masalah teknis saja kan. Uuntuk acara amal atau fund raising, yang memungkinkan ada acara lelang lukisan, atau pengumpulan dana melalui saluran khusus, harus dipikirkan matang,” pungkas Djen Himawan dengan mengimbuh – “Mohon bersabar pula ke para pegiat media massa, atau jurnalis yang sudah menghubungi saya menanyakan kepastian kapan waktunya? Dalam beberapa hari akan ada keputusan.” [hs/rd]