EDUPUBLIK – Sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi Jumat (6/10/2023), di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sekelompok orang tersebut dalam aksi demonya saling bersahut-sahutan meneriakkan adanya indikasi Mahkamah Konstitusi sedang diperalat untuk kepentingan dinasti politik.
Roby yang merupakan Koordinator umum Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta dalam aksi demo tersebut mengatakan, menjelang pemilihan Presiden 2024, menurutnya telah terjadi praktik politik kotor yang membodohi masyarakat.
“Saat ini ada upaya rezim penguasa menggunakan Mahkamah Konstitusi sebagai alat membangun dinasti politik,” kata Roby.
Roby menambahkan, terdapat upaya-upaya rezim penguasa menggunakan Mahkamah Konstitusi untuk memberikan kekuasaan yang sangat mudah untuk keturunan dan keluarganya.
“Upaya mengangkangi Mahkamah Konstitusi tidak seharusnya dilakukan, karena merupakan bentuk keserakahan yang tidak sepatutnya dilakukan pemimpin,” kata Roby.
“Keserakahan memporakporandakan demokrasi dengan memberikan keistimewaan relasi kuasa kekeluargaan atau dinasti politik,” ujar Roby.
Lebih lanjut Roby mengatakan, seorang pemimpin menerima mandat dari rakyat, namun menurutnya kepercayaan tersebut dikhianati, karena dijadikan alat untuk mendapatkan keistimewaan bagi keluarganya.
Di akhir orasinya Roby menegaskan, tidaklah pantas seorang pemimpin yang diberikan kepercayaan mandat dari rakyat malah mencari jalan keistimewaan dan kekuasaan untuk segelintir orang yang dekat dengan pemimpin tersebut.
Selain aksi demo di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ternyata di media sosial terjadi interaksi yang terkait dengan aksi demo tersebut.
Melalui akun @jukki_udutj di media sosial Twitter (X), akun tersebut membahas bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Akun @jukki_udutj membahas tentang adanya dinasti politik yang dilakukan Jokowi, bahkan akun ini mengarahkan kepada website: dinastipolitikjokowi.com
Saat website dinastipolitikjokowi.com dibuka, ternyata di dalam website tersebut membahas tentang jaringan kapital dan state apparatus.
Website tersebut menceritakan tentang Gibran Rakabuming Raka (putra sulung) sebagai Walikota Solo (2020), Muhammad Bobby Afif Nasution (mantu) menjadi Walikota Medan (2021), dan Kaesang Pangarep (bungsu) menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (2023), dengan tujuan menguasai sebesar-besarnya kekuatan politik nasional, website ini juga membandingkan Dinasti Jokowi dengan Dinasti Soeharto.
Seperti diketahui, pada 2020, Tirto.id & Kurawal Foundation menurunkan laporan hasil investigasi mendalam tentang Dinasti Politik Keluarga Presiden Jokowi.[rl]