EDUPUBLIK JABAR Mencerdaskan Bangsa
EDUPUBLIK, Bandung Barat -Berawal dari obrolan kecil Para Pemuda dan Pemudi di Bandung Barat Selatan, yaitu tepatnya di kecamatan Cililin yang ingin Mandiri menciptakan kreasi atau suatu inovasi baru untuk menganggkat perekonomian Daerah juga membuka lapangan pekerjaan untuk para pemuda pemudi di sekitar wilayah Bandung Barat Selatan, dan mengangkat potensi potensi yang ada di selatan hkususnya dalam bidang pengembangan dan pemasaran Gula Aren yang selama ini kurang tersentuh oleh Pemerintah.
Dari obrolan kecil itulah Para pemuda dan Pemudi itu Membentuk Kelompok Usaha atau Home industri Yang di namakan Gandrung Alam yang artinya Rindu dengan Alam. Yang di ketuai Oleh seorang Pemudi yang Memiliki tekad ingin Membuka lapangan Pekerjaan seluas luasnya, dan Mengangkat Potensi Potensi yang ada di Bandung Barat Selatan. Dia adalah Yuli Yanti karyawan honorer dari kecamatan cililin yang akrab di sapa Neng Yuli, dia ini mengaku saat di temui tim Edupablikjabar di Kp. Cikakak Rt 03/ Rw 02 Desa Batulayang kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, “rencananya tempat ini akan dijadikan sekertariat GANDRUNG ALAM, untuk memproduksi dan mengembangkan Produk yang akan kami olah,”ujarnya.
Visi Gandrung Alam ialah Ingin Mengangkat dan mensejahterakan para petani guna mrnciptakan kreasi hasil bumi yang dapat bersaing dengan prodak unggulan dari daerah daerah lain dan bisa menembus pasar internasional,
Misi
1.budi daya pohon aren
2. pengembangan home industri guna menciptakan produk yang berkualitas
3. meningkatkan perekonomian masyarakat dalam bidang pengembangan usaha, yang di ambil dari hasil bumi
4. membuka lapangan pekerjaan
5. menampung dan memaskar hasil produk petani dan pengrajin gula aren
Tujuan di bentuknya kelompok usaha Gandrung Alam adalah guna mengangkat dan mensejahterakan para petani aren khususnya di daerah Bandung Barat selatan, Menciptakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Dengan cara menyadarkan dan mengajak masyarakat yang memiliki pohon aren untuk merawat dan membuat gula aren sehingga hasilnya kami tampung dan pasarkan kepasar pasar lokal dan interlokal, untuk dapat bersaibg degan produk produk unggulan dari daerah lain.[red]
